Ini acara berawal dari gagalnya inagurasi, dan angkatan kami harus mengganti acara inagurasi itu dengan acara yang lain, yang menyerupai inagurasi. Maka lahirlah archnival. Perbedaan konsep inagurasi dengan archnival ialah pada inagurasi, setiap perform berdiri sendiri-sendiri, ada parodi, pompom, dance, saman, masqurade, padus, perkusi. Tapi archnival memiliki konsep yang menggabungkan semua perform itu menjadi satu kesatuan, menjadi satu alur cerita yang tidak akan terlupa oleh angkatan 2009.
Kelebihan dari archnival ternyata membuat kita jauh lebih kompak dibanding inagurasi. Karena pada inagurasi kita latihan sendiri-sendiri, misal parodi ya parodi, pompom ya pompom. Tapi pada archnival kita selalu latihan bersama dan berasa kumpul satu angkatannya.
Saya sendiri awalnya berperan jadi pak terong dengan watak mesum nan konyol di parodi, tapi pada archnival saya ikut pompom juga. Itu membuat image pak terong semakin konyol saja sepertinya hehe. Bayangkan pompom itu harus berpakaian kemeja yang bawahnya di iket, terus celana pendek sepaha, dan diberi pita warna merah di kepala. Lalu kostum saya sebagai pak terong pake celana item ngatung, baju putih, serta peci dan tentunya terong. Sampai 4 kali saya gonta ganti baju hehe..
Mungkin senior-senior bilang kami angkatan pertama yang tidak ikut inagurasi, tapi kalo dilihat dari sisi baiknya, angkatan kami lah yang pertama kali merubah konsep inagurasi yang performnya terpisah-pisah menjadi satu kesatuan alur cerita.
Kadang kegagalan memang bukan akhir dari segalanya. merendah untuk meroket katanya. Tapi ada satu hari yang harus kalian ingat. sampai sekjur kami pun berkata “ingatlah tanggal 10 november 2010, kebangkitan 2009!!!”

Dan kami pun berteriak “2009 SATU!!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar