08 Juli 2010

Petugas Kasir, Ayo Lekas Tersenyum

kamu akan saya beri trik seru. tapi ya terserah mau atau tidak. sebenarnya ini trik bukan trik sulap. dan setelah di telaah bukan juga trik mencari pacar. dan bukan pun trik mencari uang. saya sebut ini trik bersenang-senang dengan petugas kasir.

seandainya kamu tau, mereka, orang-orang petugas kasir itu, mereka bukan lah petugas keamanan. bukan juga petugas kebun binatang. mereka adalah petugas penjaga gerbang dimensi manusia ke dimensi kotak uang. hanya dengan mantranya mereka bisa membuka, hanya pada dia lah kunci itu ada. kunci untuk membuka gerbang itu. itu adalah gerbang. gerbang dimensi kotak uang. uang kita. uang mereka. uang kita semua.

dan saya sungguh entah mengapa bisa yakin, betapa mereka sangat bosan berada seharian di sana, di gerbang itu. jadi niat baik untuk memberikan mereka hiburan insya Allah akan berpahala insya Allah akan berkah. ayo kita ganggu mereka.

trik 1: kasus di restoran cepat saji.
analisa: pada kasus ini, petugas kasir akan menanyakan kamu mau makan dimana? dan akan memberikan pertanyaan "mau makan di sini atau di bawa pulang" berarti hanya ada dua tempat yaitu, makanan di bawa pulang. atau kamu makan di situ, di depan petugas kasir sehingga bisa terjadi kemacetan dalam antrian. jadi jawaban yang tepat dan penuh dedikasi ialah sebagai berikut.
petugas: "siang, mau pesan apa? mau makan di sini atau di bawa pulang?"
pelanggan: "makan di sana mas" (sambil menunjuk tempat yang akan kamu gunakan buat makan)
tambahan: jangan pula itu kamu lupakan senyuman penuh godaan, agar dia tau kamu tidak bodoh, melainkan sedang bercanda.

trik 2: kasus di warung soto
analisa: pada kasus ini, biasanya petugas kasir akan bertanya "pesanannya apa saja tadi? blablabla... ada tambahannya?". nah jika kamu memang pada saat makan tadi menambah dengan kecap atau jeruk nipis. saya berharap kalian berterus terang, sehingga apa yang kamu makan insya Allah akan menjadi halal dan tentunya berkah. sehingga jawaban yang tepat dan penuh intelegensi ialah sebagai berikut:
petugas: "pesanannya apa saja tadi? blablabla... ada tambahannya?"
pelanggan: "oh tadi saya nambah jeruk nipis setengah, sama kecap"
tambahan: jangan kamu lupakan untuk menunjuk bekas jeruk nipis yang udah keriput sebagai bukti kamu benar dan ukur ketinggian kecap yang telah berkurang.

mungkin sekian dulu trik dari saya, trik yang akan membawa kamu, syukur-syukur pasangan kamu (bagi yang makan berdua) menjadi senang dan gembira. seperti saya yang selalu membuat gita senyum walau kadang tertawa, karena senyum dan tawa nya berhasil membuat saya suka :)

beberapa respon dari petugas:
petugas hebring: "hahaha, mas bisa aja"
petugas tidak hebring: cemberut, sambil berkata dalam hati "sebel!"
petugas yang pura-pura hebring: "hhe"
petugas yang tidak dengar padahal aslinya hebring: diam
petugas kebersihan: masih dalam penelitian.

di tulis dengan suara pengajian dari masjid yang merdu sekali. yang membuat saya harus segera mandi dan cepat-cepat ke majsid untuk shalat jumat.

01 Juli 2010

Dimas Answer

Kalian kenal dimas? Dimas saputra, saya lupa nama panjang sebenarnya apa. Kalo kalian yang tidak kenal itu wajar, karena dia orang yang suka tidur di depan kamar kost saya, yaa bukan ngelamper di depan pintu kamar saya juga, tapi di kamar yang letaknya persis di depan saya. Bagi kalian yang sudah kenal dimas saputra tapi bukan dimas saputra yang teman kost saya ini, maka kalian salah dan harus masuk golongan orang-orang yang tidak kenal dimas. Dan bagi kalian yang ternyata kenal dimas, maka kalian tergolong orang-orang beruntung dan siap-siap lah berimajinasi dari cerita saya ini, dan bagi kalian (teman-teman kost saya), kalian lebih beruntung lagi, karena berhasil melihat ekspresi wajah dimas secara langsung yang... yang... subhanallah sekali. Hehe..

Ini semua terjadi ketika kita sedang kumpul bareng mau nonton bola, semua anak lengkap, ada saya di situ, ada dimas, ada ibnu, ada arif, ada edo, ada tv, ada martabak yang hangat yang barusan kami beli, ada coca cola yang dingin yang barusan kami beli juga, ada laptop dimas, ada kursi panjang tempat kami duduk, ada rokok, ada asap rokok, ada asbaknya juga, pokoknya macem-macem. Niat saya menyebutkan isi rumah harus saya urungkan sekarang, karena percaya lah, itu banyak sekali.

Kita nonton film horor dulu sebelumnya, ketika itu hampir tengah malam. Semua lampu dimatikan, kecuali listrik tidak, kalo iya kita kan jadi tidak bisa nonton tv. Jadi hanya lampu-lampu ruang tengah yang kami matikan, dapur juga. Film horor selesai dan tidak ada yang ketakutan, saya sampai bingung yang barusan saya tonton ini horor atau bukan? tapi semua berubah, ya semua berubah ketika teman saya mengganti chanel dan mulai menonton bola. Suasana jadi ramai dan penuh sorak-sorak. Pada saat itu memang martabak dan cocal cola sudah kami habiskan, sayang sekali. Perut anak kost itu memang susah terkendali.

Entah dari mana, tiba-tiba ibnu punya ide ngerjain dimas. Ini semua soal peter answer. Hihihi kalian tau itu peter punya answer yang kita question kan? (haduh pusing). Ya kalian tau kan peter answer, itu jelangkung versi online. Tapi itu Cuma fiktif, bagi yang sudah tau, mungkin bisa langsung ke paragraf berikutnya. Nah bagi newbie yang belum tau cara kerjanya.... haburrff akan saya jelaskan, walopun saya tidak tau gimana cara mainnya. peter answer itu nantinya ada muncul dua kolom. Pertama semacam passwordnya, di tulias dengan Jawaban kita. Tapi jangan kaget nanti munculnya di layar bukan jawaban kita, tapi “peter, please answer this folowing question” atao apa itu saya lupa, dan ada pake tanda-tanda rahasia yang saya kurang mengerti juga. Kalian boleh tanya itu ibnu teman saya. Lalu kolom kedua di isi pertanyaan yang akan kita ajukan. Setelah di enter nanti keluar jawaban yang tadi kita tulis. Ya kurang lebih begitu lah, untuk lebih lengkapnya, bisa di tanya ke mbah google.

Semua, tanpa direncanakan bisa saja berjalan lancar, dan kebetulan sekali kalo 5 orang malem itu Cuma dimas saja yang tidak tau soal peter punya answer ini. Jadi lah itu ibnu pinjem laptop dimas ngajakin main peter answer. Arif langsung sok-sok an mencegah ibnu main itu (biar keliatan dramatis), edo juga ga mau kalah dengan cerita pengalaman teman-temannya yang dihantui terus. Saya Cuma nutupin itu muka saya pake guling. Bukan karena saya jelek atau apa, tapi untuk menutupi ekspresi saya yang siap untuk ketawa. Dimas, tampak bingun, takut, dan penasaran. Hihi.
Dan pertanyaan pertama pun dimulai:
Ibnu: “peter, kami di sini ada berapa orang?”
Peter: “5”
Ibnu: “kamu tau siapa saya?”
Peter: “Ibnu”

Bnu mulai heboh, “anjrit dia tau nama gw” (tentu saja ini bnu punya drama). Dimas masih melongo sambil mangap. Arif masih berusaha (berpura-pura) menghentikan bnu, edo dan saya sukses cekikikan. Lanjut..
Ibnu: “dari mana kamu tau nama saya?”
Peter: “karena saya ada di antara kalian”

Dimas mulai beristigfar ria, astagfirullah katanya. Bnu makin bergairah, “beuh gila, rif lu mau coba ga?”. Ini arif turun tangan, padahal tadi dia ga setuju main gituan, tapi untung itu dimas ga sadar. Arif bingung mau tanya apa. Dimas disini masih rada berani nih, beliau nyuruh arif buat nanya pertandingan malam ini siapa yang bakal menang. Tapi memang si arif ga kalah usil
Arif: “peter, pertandingan malam ini siapa yang menang?”
Peter: “kamu jangan main-main dengan saya dimas”

Arif pun terkejut, “mampus lu dim, dia kenal elu” katanya dengan nada penuh kehororan. Dimas mulai panik, berusaha menyetop itu arif ama bnu main-main di laptopnya dia. Gelisah dia duduk berdiri duduk berdiri. Istigfar kesana kemari. “udah dong, jangan main di laptop gw”. Ibnu turun tangan lagi, kali ini dimas makin ngeri. Beliau mau wudhu tapi di takutin arif, “eh kamar mandi gelap loh” (karena memang letaknya di lorong belakang), dimas ga jadi belok ke lorong, doi ke dapur dan wudhu di washtafel, dan kami pun cekikikan.
Ibnu: “Peter, bego lu”
Peter: “..................” (ini gw lupa dia jawab apa) -.-

dimas makin ngeri, tampangnya udah mau nangis, mana basah kuyup pula dia Haha. “gw ga ikut-ikutan ah” itu dimas berusaha menenangkan dirinya di kursi pojok. Akhirnya pertanyaan maut keluar juga.
Ibnu: “peter, kamu dimana?”
Peter: “saya di depan pintu”

Bnu mendadak lari ke ruang tamu. arif, edo, dimas secara reflek lari ke ruang tamu juga. Saya sebenarnya geli juga liat mereka, seperti cewe-cewe yang ketakutan dan bergerombol di sudut ruang gara-gara dikejar hantu. Tapi kalo saya tidak begitu juga, nanti dimas jadi tau kan, akhirnya saya ikut nimbrung bareng mereka. Oh malam itu saya sungguh ingin ketawa sekali melihat kelakuan kami.

Arif nanya, “lu tanya apaan nu?” Bnu jawab, “coba aja lu liat sono, katanya dia di depan pintu” oh kita berpelukan bersama-sama disana hhe. Bnu tanya, “eh yang belom solat isya, solat dulu sana”. Ah sialnya dimas yang belom solat, hahaha makin ngeri saja dia. “anjrit gw belom solat, yuk temenin gw yuk. Kita baca quran bareng-bareng”. Bnu berusaha (berpura-pura) membranikan diri, dia buka itu pintu depan, sambil teriak “MANA LU PETER, JANGAN NGUMPET LU!!!” dimas glagapan, “jangan nu, gila lu”. Kita juga sok-sokan bilang gila ama bnu. Berhubung ga ada di depan pintu, kita balik ke tkp tempat kita ol tadi. Ibnu tanya lagi.
Ibnu: “di depan mana?”
Peter: “di depan pintu pagar”

Bnu berusaha (berpura-pura) memastikannya lagi, dan tentu saja tidak ada. Saya liat dimas komat-kamit sendiri.
Ibnu: “peter, ini pertanyaan terakhir, wajah kamu seperti apa?”
Peter: “wajah saya rata”

Bnu teriak, nyuruh yang lain buat baca. Semua kaget, terkejut, dan menahan tawa. Akhirnya dimas marah juga, dia bener-bener pngen nyetop kelakuan bnu. Akhirnya bnu udahan juga, tapi arif yang turun tangan.
Arif: “peter , sampe sini dulua ya. Terima kasih”
Peter: “saya ada di setiap ketakutan kalian”

Dimas diem, kita diem. Bedanya kita diem nahan ketawa, kalo dia diem yang benar-benar shock. Malam itu indah sekali melihat dimas ketakutan. Hehe dimas itu baik, saya sering di antar dia ke sana kemari, dia sering bantu saya, jajanin saya, dan sering saya ejek-ejek dia, dan alhamdulillah dia tidak perna marah. Besoknya, dimas mungkin tanya sama teman-temannya soal peter answer ini. Dan dia pun sms saya “asem ak dikerjain, as* ya!”
(as* itu sebenarnya adalah kata asu yang saya beri sensor pada huruf U nya, karena terlalu kasar).

Ditulis dengan semangat dari Nirma, dan kasih sayang Gita Mahdiah :)

sodara-sodara ini Nirma yang saya maksud: