26 Agustus 2016

Sebuah Fenomena : Ayam Bakar Si Bungsu

siapa sih di belahan dunia ini yang ga kenal dengan ayam bakar si bungsu...

pasti banyak kan? nah makanya kukan ceritakan.

berawal dari salah satu dosen di kampus yang super jepang banget memperkenalkan (secara tidak langsung) keberadaan ayam si bungsu. dari awal kuliah perdana sampai akhir-akhir ini beliau mengajar analisis data. selalu terseling dengan humor-humor ayam bakar si bungsu. perlahan tapi pasti nama itu akhirnya terpatri juga di alam bawah sadar mahasiswanya. sehingga rasa penasaran ingin ke sana jadi ada.

ini merupakan salah satu teknik marketing yang kurasa bisa dipakai untuk para pebisnis muda. yaitu: mengendorse dosen.

malam tadi, barusan tadi ini, masih fresh kan, masih ada juga ini sisa-sisa ayam di gigi terselip.

kami, diantaranya ada aku, si pemeran utama, sama ada pemeran pendukung seperti, bayu, mandaho, wira, fandut, dan mima yang akhirnya memutuskan makan lagi di ayam si bungsu akibat sebelumnya terpengaruh oleh dosen tadi. pada dasarnya ayamnya biasa saja, sambelnya kuakui memang pedas, sepedas sambal. memaksaku untuk akhirnya membeli es teh 2 gelas.

ini pun merupakan salah satu teknik marketing yang kurasa bisa dipakai untuk para pebisnis muda. yaitu: berikan sambel super pedas, agar nambah pesanan minum.

semua hiruk pikuk memakan dengan leluasa, seolah ayam itu memang enak, padahal sih yaaa emang lumayan sih. saking grasak grusuk, mima (yang kebetulan lagi dapet hari pertama) ga sengaja menyenggol es the, yang kemudian tumapahannya masuk ke piring ku.. amboi, itu ayam bakar es teh. nasiku jadi berkuah. kami tertawa, saya juga, mima minta maaf, tapi saya maafkan. ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya saat itu untuk melanjutkan makan nasi ayam bakar kuah es teh khas si bungsu dengan sentuhan chef mima;

1. laper
2. sambel pedes banget, jadi kupikir dengan keberadaan es teh tadi bisa meredam pedesnya sambel tersebut.
3. mima lagi dapet hari pertama, ku tak mau mengusik perasaannya yang sudah merasa bersalah.
4. masih laper
5. mubazir

yaaaaah begitulah review ayam bakar si bungsu, di temani dengan pengamen yang memainakan irama sound track pirates of the caribbean. menambah suasana makan ayam bakar di tengah laut, mabok sambel. kemudian liat wira yang makan sambil goyang-goyang berasa dikapal laut.

menurutku ini lebih baik, dibanding kedatengan banci.

oke sekian dulu cerita malam ini, mumpung banget masih fresh, iya euy akhir-akhir ini blog sudah jarang ya, sudah jamannya nge vlog. tapi gapapa. akan kusempatkan menulis bila sempat. ini saja benar-benar kusempatkan, padahal sudah mau mandi. sudah ga pakai baju, tapi masih pakai celana kok.
.
.
.
.
.
.
dalam