17 Desember 2009

Selembar Struktur dan sekeping Konstruksi

Pagi ini saya terbangun karena mendengar suara alarm. Alarm ini memang sengaja saya nyalakan sebelum saya tidur kemarin, agar apa alarm saya nyalakan? Tentu saja agar saya bisa terbangun besoknya. Tapi entah kenapa ketika terbangun tadi saya bukannya mematikan alarm, malahan mencari lem sterofoam. Mungkin ini semua karena saya mual dengan tugas maket dari pak malik. Sial padahal baru semester awal. Tidak dapat dibayangkan bila saya sudah semester akhir, yang saya cari mungkin tidak hanya lem, melainkan dosen pembimbingnya. Hhe.

Saya sadar, ketika saya sudah membuka kasur dan spreinya (hanya karena mencari lem tadi). Ternyata itu suara berasal dari handphone saya. Saya merasa bodoh dan merasa dibodohi oleh handphone saya sendiri, seolah-olah dia tertawa dan menari ketika saya mencari itu asal suara. Kurang ajar!

“oh jam tiga dini hari” hati saya berkumandang. Saya keluar kamar, saya liat itu ada oji teman saya sedang saur. Saya ambil mie goreng produksi indofood di kamar saya lagi, mengingat kekasih saya perna bilang setelah dia pulang dari tour ke pabrik indofood. “yaz, mie itu sehat loh, karena ini dan itu”. Maksud ini dan itu sebenarnya banyak, tapi saya lupa apa yang dia bicarakan, ketika dia bilang mie itu baik, saya langsung membayangkan betapa nikmat itu mie instan. Oh mie instan jadilah makanan pokok bangsa ini.

Oke hari ini saya saur, saya siapkan mie dan susu, ada madu juga sebagai penambah kekuatan. Ketika semua saya siapkan, saya jadi ingat kerja keras saya beberapa hari yang lalu. Saya, bento, yunam, dan catur sedang repot-repotnya membuat tugas besar struktur dan konstruksi. Berlembar-lembar A3 berisikan gambar susunan batu bata, gambar detail pondasi, denah, potongan. Hii saya malas membayangkannya lagi.

Sebenarnya dari pertama kami sudah mencicil gambar, dan rencana kami pada H-1 itu sudah selesai dijilid dan bisa tidur dengan tenang. Tapi betapa Tuhan belom mengizinkan kami, ternyata gambar kami ada 5 yang salah, dan ada pula 1 gambar yang belum diselesaikan. Ketika itu sudah jam 10 malam, 12 jam sebelum pengumpulan. “nice” saya bilang. Mana kemarin sudah tidak tidur gara-gara strukon, sekarang harus tidak tidur lagi gara-gara srtukon. Tanpa panjang tangan saya dan mereka langsung mengerjakan segenap jiwa.

Jam 5 pagi, saya sudah hampir selesai, saya liat itu catur tidur di kasur nyenyak sekali, dia tidur karena tugasnya sudah selesai. Lalu saya liat yunam juga sudah tidur, persis di lantai dekat meja makan tempat kami bekerja tadi, padahal tugasnya masih belum selelsai. Saya liat bento, matanya sudah turun dan merah. Dia semakin mirip dengan mummy firaun si ambon tua. Hhe.

Saya selesai dan yunam terbangun dari tidur kebonya. Kaget dia ketika liat jam. Panik dia menyuruh saya untuk membantunya. Saya bantu sedikit, kami bertiga bekerja lagi di meja makan 4 jam sebelum pengumpulan. Saya sudah ngantuk berat, seolah-olah garis saya selalu saya buat miring, sial ini memperlambat kerja saya. Tapi bento teman saya lebih seteres lagi dia, semua keterangan yang dia tulis bisa benar-benar mutlak salah. Seperti skala 1:10 dia tulis menjadi skala tri, aanstamping menjadi aancoa, tanah urug menjai pocarisweat, dan bahkan namanya sendiri bisa berubah, dari bentara alam gumilang menjadi bentara alam kari. Entah apa yang ada di pikiran bodohnya itu. Pada akhirnya jam 9 itu tugas kami sudah kumpul semua, dan hibernasi pun di mulai.