25 Juli 2011

Ini Kisah Sedih Bung!

entah lah apa yang terjadi pada siang ini. seolah semua berubah menjadi mendung, petir menyambar di sudut kanan saya ada chris jhon, lalu di sudut kiri saya ada big show. mereka menyambar atas kehendak mereka, membuat saya ingin, atau harus lekas pergi dari tempat saya menaruh pantat siang itu.

ya harus. maka segera saya pamit dihadapan teman saya yang sedang asik terbawa suasana rapat tersebut. sampai dapat izin untuk pulang.

saya pun berlari melewati lorong-lorong bangunan tua, melewati sekumpulan orang yang mereka sebut mahasiswa di depan orang yang mereka sebut pegawai pengajaran. maaf saya tak sempat menyapa, bukan saya sombong. tapi saya hanya ingin. ingin mem-poke perut mahasiswa yang gendut tanpa basa-basi dan lalu berlari lagi. biarlah mereka berpikir apa???

saya tunggai kuda saya, yang bagian bawahnya berwarna hitam dan sebgian lainya berwarna biru. saya jalankan sehingga ia tidak berbunyi "iiiihhhhaaaaay" bunyi apa ini, seperti lekong bukan seperti kuda. tapi berbunyi "sccckksbrrrrrrdrrrdrdrrrdr" begitu dan saya jalan.

saya akui serangan itu begitu dekat, menyapaku seolah mereka menyerang tanpa rencana, taktik gerilya ini di luar dugaan dan di luar biasa. sehingga saya kurang bisa mengatur strategi. dalam perjalanan menuju medan perang pun saya merasa lelah, walaupun dekat tapi terasa dekat karena memang sebenarnya dekat koq. sungguh.

saya parkirkan kuda saya barusan di tumpukan batu yang disemen ketanah membentuk sebuah ruang yang diberi nama carport. saya masuki 2 pintu gerbang menuju medan perang tersebut.

sial bung, gerbang pertama memiliki kode! maka dengan keringat bercucuran saya membukanya dengan mudah. karena sudah hafal kodenya.

saya buka penutup kaki saya, ketika melalui gerbang kedua. saya membuka penutup kepala saya yang keras, saya membuang entah kebagian mana itu tas saya. seolah saya sudah siap menghadapi pertempuran ini dengan dibantu satu sahabat. satu perajurit terbaik saya. hmmm saya yakin dan kami yakin. kita menang.

lembah perang itu kami masuki. merka semakin siap menyerang, semakin dekat. tapi tidak semudah itu ternyata. di lembah tempat medan perang itu banyak rakyat yang harus kami selamatkan sebelum mereka menjadi makan korban. lekas selamatkan.

maka benar-benar di luar dugaan. musuh menyerang lebih dulu. serangan ini begitu mengagetkan dan begitu memasrahkan. apa yang sudah saya perjuangkan terasa sia-sia. walaupun rakyat jelata dari dusun jeans sudah berhasil diselamatkan. namun sahabatku terkenanya dia. serangan itu.

saya teriak "shiit maan" dengan tanda seru.

segera saya mengambil nafas panjang walaupun berat. saya kembali berperang sendiri. menghadapi jutaan peluru berikutnya. yang datang bertubi-tubi

setelah sekian cepat, maka perang ini usai. saya tau saya akan menang. karena harus. karena saya tokoh utamanya. tapi rasanya tidak sanggup melihat perajurit ini terkulai lemah. sehingga sesegara itu saya menyelamatkannya. memberikan ia air segar. membersihkan ia dari serangan peluru dan membersihkan lembah dari bekas-bekas serangan tadi.

hampir 10 menit saya berusaha membantunya. sampai akhirnya dia mengembuskan kentut yang terakhir. hmmm saya menghela nafas walaupun tak ingin. saya relakan kepergiannya dengan penuh hormat. saya ambil peti mati berwarna putih dengan logo indomart di desa. saya masuki prajurit tadi kedalamnya. dengan penuh hormat segera saya kubur dalam-dalam. tanpa mendoakannya. karena saya rasa tidak perlu.

lalu saya kembali ke desa. memandangi mereka. prajurit saya yang lain. mereka banyak yang sedang dalam pengobatan berjemur di bawah sinar matahari yang panas. dan hanya sedikit yang siap menemani saya ke dunia luar lagi. maka dengan penuh rasa hormat saya hormati mereka. dan lekas memilih salah satu diantara yang sudah siap untuk menemani saya segera. untuk melanjutkan suasana rapat tadi.

maka sampai jumpa sahabatku. prajuritku. cawat/R32-6
semoga kau diterima disisi orang lain seperti pemulung yang siapa tau masih membutuhkan. karena tidak mungkin kamu saya perjual belikan di awul-awul. yaitu tempat mereka menjual prajurit dan rakyatnya. akhir kata, terhitung prajurit tinggal 18 di desa. fiuuh.. masih aman.

maka dalam perjalanan menuju dunia luar saya berpikir.
.
.
.
.

.
.
.
"oh makan apa saya. sehingga bisa mencret begini. hiks" T.T

01 Juli 2011

SMS Salam

baru saja hari senin kemarin saya ke dufan. itu saya pergi dalam rangka bermain dengan saudara saya yang dari semarang. saya ada antar mereka ke sana sembari ibu saya dan tante-tante saya, atau mungkin bibi saja biar terbaca lebih indonesiawi. ibu saya dan bibi-bibi saya (oh koq malah jadi terkesan pembantu ya???)pergi untuk beli baju buat nikahan sodara kami.

akhirnya saya 7 sodara saya yang di antaranya banyak yang masih dibawah SMP dan di antaranya di atas SMA. oh ada dua om saya juga selaku penanggung jawab atas keberadaan kami, yaitu juga dia harus mau bayarin kami masuk ancol, masuk dufan, dan makan siang. kalo tidak mereka tau lah bagaimana dengan ibu-ibu.

sebenarnya kemarin itu merupakan ke dufan yang paling rugi yang pernah saya rasakan. oh bagaimana tidak, kita ada masuk dufan itu sudah telat, sekitar setengah 1 (satu). di tambah lagi dufan sedang rame akibat anak-anak yang sudah pada selesai ujian sekolah dan melanjutkan ujian adrenalin mereka di sini. di tambah lagi harga tiket yang waw tiada diskon atau potongan harga. ditambah lagi om saya buru-buru pulang sehingga jam 4 (empat) sudah harus pulang untuk melakukan acara keluarga berikutnya. sehingga apa? sehingga saya dan di antaranya di atas SMA tadi hanya ada naik 2 wahana saja.

tapi untung lah semua itu om saya yang bayar, jadi saya tidak jadi merugi. biarlah kira-kira dia ada habis sejuta mungkin. gapapa kan dia dokter, duitnya banyak ya. insya Allah.

akhirnya pun kami pulang. saya ada di mobil sedan apa itu namanya saya lupa. yang saya ingat cuma saya berada di sana bersama rian, saras, sukma, dan fira. mereka semua sodara saya. beda ibu juga beda bapak. tapi satu kakek juga satu nenek.

kita keluar ancol (dengan sedikit muter-muter juga), lalu belok kiri untuk ambil jalan tol yang katanya ke arah ci apa ya? cimahi atau ciwidei itu saya lupa. saya lupa terus. yang jelas ada huruc C, I, dan W. tapi kalo tidak salah namanya cawang. iya cawang.

saya masuk tol itu jam 4 atau setengah 5an kalo tidak salah. dan kamu tau lah jakarta. langsung kena macet lah kita. yasudah akhirnya saya pasrah, toh bukan saya yang nyetir.

jam 5

jam 6

jam 7

saya masih kena macet. gita saya sms tidak bales-bales. haduh saya bingung mau smsan sama siapa.

akhirnya saya putuskan untuk sms 5 teman saya, saya cari kontak saya. ada yunam, bento, catur, bayu, dan 1 lah kita kasi wanita. hmm selly saja. sudah lama tidak bertemu, walopun memang belom pernah bertemu juga, selly itu teman dunia maya saya.

"assalamuallaikum" sms saya begitu bunyinya

saya tunggu. dan alhamdulillah mereka tau jawaban dari salam saya. satu pesatu mulai menjawab. yunam duluan, lalu bento, lalu ada catur, lalu selly yang malah tanya ini nomor siapa? oh malah udah lupa jangan-jangan dia sama saya.

oh kami akhirnya saling smsan. membuat saya tidak bosan dan menjaga tali silahturhmi di antara kami.

kami telat dan sudah sampai di warung makan itu jam 10an lebih. para ibu-ibu kami sudah menunggu kehadiran anaknya dengan makanan apa itu, bebek bakar rupanya.

akhirnya saya sama mama pulang. kembali ke rumah yaitu di tangerang. tiba-tiba hape bergetar membuat saya jadi merinding entah kenapa.

"waalaikumsalam" itu bayu yang sms. yasudah saya diemin saja. yang penting dia sudah jawab.

ditulis sambil tengkurepan