30 Agustus 2010

sinar laptop saya masih belum bisa menerangi ruang yang gelap ini

Ini adalah masalah sebuah ruang. Ruang yang tertata rapih. kasurnya, lemarinya, mejanya, bahkan beberapa buku di meja tampak begitu tertata dan enak di pandang. Bahkan debu-debua di lantai tidak ada, ruang ini selalu di pel sepertinya. Licin dan mengkilap.

Lalu saya datang ke ruang ini, saya tesenyum, saya pandangi semua isinya yang bagus, interiornya seperti di buat oleh arsitek profesional. Bagaimana mungkin saya tidak bangga memiliki kamar paling indah ini.

Namun setelah saya tutup pintunya, saya baru sadari. Semuanya gelap. saya buka pintunya lagi, karena ada beberapa sinar yang masuk, saya jadi bisa melihat ke atas, ke tempat lampu itu dipasang. Tidak ada saya temukan lampu penerang seperti biasanya.

Saya tutup kembali pintu tersebut, saya berpikir bagaimana ruang ini bisa menjadi terang agar isinya yang baik itu dapat terlihat. Sampai akhirnya saya putuskan untuk mem buka laptop saya, saya nyalakan dia. Alhamdulillah ini menjadi sedikit lebih terang. Walaupun saya tau...........

sampai kapan pun, sinar laptop saya masih belum bisa menerangi ruang yang gelap ini. Tidak akan pernah bisa.